Selasa, 13 Februari 2018

SILVER AMALGAM

BAB 6.
SILVER AMALGAM.
Silver amalgam adalah suatu bahan tumpatan yang khusus dan istimewa,yang terdiri dari silver alloy dan mercury.Campuran antara silver alloy dengan mercury melalui proses amalgamation,menghasilkan suatu massa amalgam yang plastis.
Amalgam yang merupakan campuran dari mercury/hg dengan satu atau lebih logam latin,pertama-tama diperkenalkan oleh M.TRANEU Sebagai bahan tambal pada tahun 1826 yang di sebut dengan pasta ''Amalgam Silver Mercury''.
Kemudian J.FOSTER FLAAG dan G.V. BLACK Menghasilkan amalgam dengan susunan yang sampai sekarang masih dipergunakan.Amalgam yang digunakan sekarang kebanyakan adalah silver amalgam yang didalam campuran logamnya,silver merupakan bahan yang terbanyak disamping logam lain seperti timah,copper maupun zink.Oleh karena itu disebut ''Silver alloys''.
SUSUNAN DAN SIFAT AMALGAM.
Amalgam merupkan campuran dari beberapa logam yang salah satunya adalah mercury.Mercury adalah logam yang berbentuk cair dan dapat dicampur dengan logam lain dalam suhu kamar.Logam campur yang digunakan untuk keperluan amalgam terutama mengandung perak (AG),timah putih (SN) dan disamping itu juga tembaga (CU) dan zinc (ZN).
Didalam spesifikasi no.1 dari A.D.A. (American Denthal Association) ditetapkan komposisi amalgam alloy sebagai berikut :
Ag minimum 67%
Sn maksimum 27%
Cu maksimum 5%
Zn maksimum 2%
Fg maksimum 1%
Sekarang lebih dari 50 macam amalgam beredar dipasaran yang mempunyai susunan mendekati spesifikasi no.1 mengandung mercury yang gunanya untuk melapisi partikel alloy agar dapat mempercepat reaksi pencampuranya.
Ada juga yang didalam susunanya tidak mengandung Zn yang disebut dengan ''Zinc Free Amalgam''.Amalgam lain yang hanya mengandung Ag dan Cu disebut ''Dispersion Type Alloy''Susunan amalgam alloy yang terdiri dari bermacam-macam logam tadi tentu saja ada kepentinganya masing-masing terutama perananya pada saat pencampuran dengan mercury.
Setiap logam saling mempengaruhi,yaitu :
1.Perak (Ag),bagian terbanyak merupakan bahan utama yang bereaksi dengan mercury yang menghasilkan amalgam ekspansi dan edge strength yang tinggi,tahan penyuraman,mengurangi flow.
2.Timah putih (Sn) ditambah untuk mengimbangi expensi dan memudahkan waktu  amalgamasi,mengurangi kekuatan.
3.Tembaga (CU) untuk menambah kekerasan dan kekuatan amalgam,menambah ekspansi mengurangi flow.
4.Zinc (ZN) sebagai ''Dexidizer'',pembersih alloy dari oksida.
Partikel amalgam alloy mempunyai bentuk dan besar yang berbeda,yaitu bentuk ''Lathe cut'' (kotak) dan bentuk ''Spherical'' (Bola),sebagai hasil dari teknik pembuatan yang berbeda.Bentuk dan besar partikeltersebut sangat menetukan dalam perbandingan jumlah alloy dan Hg serta waktu pengerasanya.Bentuk ''Lathe cut'' memerlukan Hg lebih banyak untuk mendapatkan hasil campuran yang baik dan ''Setting time'' nya pendek.
Sedangkan bentuk ''sperical'' memerlukan mercury lebih sedikitn dan waktu pengerasanya relatif lebih lama dibanding dibanding dengan ''Lathe cut''.
DIdalam peredaran,amalgam yang teresedia dalam kemasan dapat berupa :
1.Bubuk amalgam dan mercury dalam botol terpisah.
2.Bentuk pellet/tablet yang merupakan campuran alloy dan sedikit mercury.Tablet akan mudah hancur pada saat dicampur dengan mercury.
3.Didalam kapsul untuk sekali pakai.kapsul berisi amalgam alloy dan mercury dengan perbandingan tertentu dan keduanya dipisah oleh sekat yang mudah dirusak pada saat akan dicampur.
Amalgam alloy bila dicampur mercury akan mempunyai beberapa sifat yang perlu diperhatikan,yaitu flow/creep ekspansi dan kontraksi serta spheroiding.
Flow/creep.
Adalah sifat dari logam/alloy yang mempunyai kecenderungan untuk bergerak dan berubah,bentuk bila ada tekanan baik yang tetap maupun sekali terjadi seperti tekanan kunyah.Hal ini juga terjadi pada campuran amalgam dan tidak dapat dihindari.Oleh karena itu untuk tambalan amalgam telah disetujui bahwa flow yang terjadi tidak boleh lebih dari 4% selama 24 jam setelah kondensasi.
Ekspansi dan Kontraksi.
Logam bila dipanaskan atau dalam hal ini amalgam bila dicampur dengan mercury akan mengalami kontraksi pada saat menjadi keras.Untuk amalgam yang ideal,diharapkan kedua sifat tersebut akan saling mengimbangi dan kontraksi sedapat mungkin dihindarkan.Pada amalgam,Pencampuran dengan Hg justru dibuat untuk menghasilkan ekspansi pada saat mengeras,tetapi tidak boleh lebih dari 5%.
Manipulasi Amalgam.
Untuk menghasilakan tambalan amalgam yang baik,beberapa hal perlu diperhatikan sebelum melakukan penambalan :
1.Memilih macam amalgam.
2.Perbandingan alloy dan mercury.
3.Triturasi :Pencampuran /pengadukan alloy dan mercury.
4.Kondensasi :cara memasukan amalgam kedalam kavita.
5.Menjaga agar tidak terjadi kontaminasi pada saat triturasi dan kondensasi.
6.Carving-marginal intergitas dan bentuk anatomi harus baik.
7.Poles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar