Senin, 05 Februari 2018

ILMU OBAT-OBATAN CONSERVESI(DENTHAL ASISTANT)

                                                         

 

               BAB 1
DESINFECTANT/ANTISEPTIC
ANTI MIKROBA
Anti mikroba (AM) adalah obat untuk membasmimikroba,khususnya yang bersifat merugikan bagimanusia.Dalam pembicaraan disini yang dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik tidak termasuk jenis parasit.
Dalam rangka membasmi mikroba,disamping AM masih dikenal berbagai istilah yaitu 
1.ANTIBIOTIK
2.CHEMOTERAPEUTIK
3.ANTISEPTIK
4.DESINFECTANT
5.SANITIZER
6.GEMISID
1.ANTIBIOTIK Ialah zat yang dihasilakan oleh suatu mikroba terutama fungsi dan bersifat dapat membasmi mikroba jenis lain.Jadiy,zat ini dapat diperoleh secara alamiah,kecuali CHLORAMPHENOL Yang kini telah dibuat secara sintetik,dan Antibiotik semi sintetik.
2.CHEMOTERAPEUTIK Adalah obat yang digunakan untuk membasmi mikroba,diperoleh secara sintetik,dan biasanya digunakan secara sistemik.
3.ANTISEPTIK (Sepsis=pembusukan) Adalah zat antimikroba yang biasanya digunakan pada secara topikal/lokal pada tubuh manusia..antitizer Merupakan desifectant khusus yang digunakan untuk mengurangi jumlah  (populasi) mikroba sampai kesuatu tingkat yang dinilai aman untuk kesehatan masyarakat.
4.GERMISID adalah istilah yang artinya membasmi kuman.Bakterisid,fungisid,virusid, dan amubisid.
A.INTERAKSI MIKROBA-HOSPES
1.PASTOGENITAS M Sebagai penyebab penyakit pada H.
2.Reaksi daya tahan H untuk mengatasi/membasmi M.Reaksi ini terjadi dengan proses fagostisosis dan reaksi imum,yang dapat disertai prose peradangan.
B.INTERAKSI ANTIMIKROBA0-MIKROBA
1.Aktivitas AM dalam membasmi M,dengan efek baktrterisid.
2.Sifat sensitivitas atau resistensi M terhadap AM.
C.INTERAKSI ANTIMIKROBA-HOSPES
1.Farmakokinetik obat di dalam tubuh Hospes.
2.Frmakodinamik obat terhadap tubuh Hospes.
A.INTERAKSI MIKROBA-HOSPES
Infeksi mikroba pada Hospes tergantung pada faktor lingkungan misalnya keadaan kesehatan lingkungan,peranan berbagai faktor,penular (seperti lalat),penular akibat kontak langsung dengan penderita penyakit infeksi, dan seterusnya mengenai terjadinya infeksi ini tidak dibahas lebih lanjut.
Setiap rangsanganya akibat infeksi oleh mikroba,antara lain oleh toksinnya,akan mengundang tubuh hospes untuk bereaksi.Reaksi ini bertujuan untuk mempertahankan keutuhanya, dan dikenal sebagai reaksi daya tahan tubuh.Pada manusia,termasuk manusia,reaksi daya tahan tubuh berlangsung dengan dua mekanisme,yaitu proses fagositosis dan reaksi dan reaksi imun.
B.INTERAKSI ANTIMIKROBA-MIKROBA
AKTIVITAS DAN SPETIKUM-ANTIMIKROBA
Berdasarkan sifat toksisitas selektif,antimikroba ada yang bersifat menghalangi pertumbuhan mikroba,di kenal sebagai aktivitas BAKTERIOSTATIK dan ada yang berisifat membunuh mikroba,dikenal sebagai aktivitas bakterisid.kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau membunuhnya,masing-masing dikenal sebagai kadar hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM).Antimikroba tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingkatkan melebihi KHM.
MEKANISME KERJA ANTIMIKROBA.
Bila antimikroba menghasilkan efek bakteriostatik,pemusnahan dan penyingkiran Mikroba masih tergantung pada kesanggupan reaksi daya tahan tubuh hospes.peranan lamanya kontak antara-mikroba dengan antimikroba dalam kadar efektif juga sangat menentukan untuk mendapatkan efek.
Berdasarkan mekanisme kerjanya,antimikroba dibagi dalam lima kelompok  : 
1.Yang mengganggu metabolisme sel mikroba 
2.Yang menghambat sintetis dinding sel mikroba
3.Yang menghambat sintetis protein sel mikroba,dan
4.Yang menghambat sintetis atau merusak asam nukleat mikroba.
C.INTERAKSI ATIMIKROBA-HOSPES
FARMAKOKINETIK.
Efek suatu antimikroba,baik kasiat antimikrobanya maupun efek reaksi tubuh hospes,sangat ditentukan oleh kadar obat (dan metabolitnya yang aktif/toksik)di biofase tempat kerjanya.kadar tersebut sangat ditentukan faktor farmakokinetik (absorpsi,distribusi,ikatan dengan makromolekul,biotransformasi,dan ekskersi).
1.REAKSI ELERGI 
Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan sistem imun tubuh hospes dan terjadinya tidak tergantung pada dosis obat.Manifestasi gejala dan derajat reaksi dapat bervariasi.Reaksi yang ringan biasanya berupa eksantem kulit,sedangkan reaksi berat yang fatal antara lain dapat berupa syok.
ANTISEPTIK
Antiseptik adalah obat yang dapat meniadakan atau mencegah sepsis.obat ini dapat bersifat bactericid atau bakteriostatik.Berdasarkan sifat kimia,antiseptik digolongkan : golongan fenol,alcohol,alheid,asam,halogen,peroksida dan golongan logam berat dan garam garamnya.
selain itu yang mempinuyai daya antiseptik yang sama yaitu : zat-zat yang mempunyai aktivitas permukaan dan zat warna.
GOLONGAN PEROKSIDAN.
Perioksidan adalah kelompok zat yang dapat melepaskan osigen oksidasi ini menimbulkan sifat bakterisid.
KALIUM PERMANGANAT :
Berupa kristal ungu,mudah larut dalam air.dalam larutan encer merupakan perioksidan.penglepasan oksigen terjadi bila zat ini bersentuhan dengan zat organik.perubahan warna menjadi biru berarti telah inaktif.zat ini bekerja sebagai iritan,deodorant dan astrigen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar